Selasa, 20 Juli 2010

SinoPsis Drama Bad guY "ePisode 2"




Jae In sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita (sepertinya salah satu pelanggan) "Apa kau sudah menemukan lokasi pameran? Kita sedang menyesuaikan jadwal pembukaaan. Nyonya Shin pasti akan senang!" ungkapnya antusias. "Lakukanlah dengan hati-hati! Aku sangat senang karena telah diundang dan menjadi bagian dari acara pameran" kata wanita itu. Jae In menjawab "itu kehormatan bagi kami".
Presiden Direktur Hong dan Ny. Shin tiba di hotel. Tampak para pejabat hotel serta Taera dan So Dam menyambut mereka. So dam menghampiri "Kakek !!!". Presdir Hong "So Dam, kau tidak nakal kan?" sambil menggendong So Dam. Tuan Hong kemudian memandang para pejabat hotel "Kenapa kalian semua tetap disini? Ini bukan tontonan. Kembalilah bekerja!".Ny Shin bertanya "Bisakah jaksa kita datang hari ini?" (sepertinya yang dimaksud Ny. Shin adalah suami Taera). Taera "Dia ada persidangan penting sekarang, Anda tahu dia biasanya sibuk. Tuan Hong "Bisakah orang penting di negara ini datang kemari untuk hal seperti ini?" kata Tuan Hong. Ny. Shin menjawab "Aku tahu, tapi aku ingin bertemu dengannya setelah lama tidak bertemu". Mendengarnya, Taera hanya bisa tersenyum. "Dimana Mone? Apa dia bersama direktur Uhm?" Ny. Hong lanjut bertanya. Taera menjawab "Ya, dia akan datang kesini sekarang". Ny Shin bertanya lagi "Apa Mone senang setelah menerima hadiah yacht?". Taera "Ya, kupikir dia sedang tidak enak badan sekarang". Tuan Hong "Tidak enak badan? Kenapa?". Sementara itu, Mone menyetir mobilnya sendirian ke suatu tempat.
Choi Hee Joo yang pingsan dibawa ambulance, sedangkan Geon Wook tetap di lokasi. Kak Jang menghampiri Geon Wook "Apa yang terjadi? Apa kita perlu memanggil ambulance?" Geon Wook "Tidak perlu, ini bukan pertama kalinya terjadi". Kak Jang "Aku mengkhawatirkanmu. Apa yang terjadi? Talinya ada yang memotong?" sambil membantu membalut tangan Geon Wook. Da Lim mencoba mendekati mereka tetapi belum berani. Sambil memandang Da Lim, Geon Wook berkata "Mungkin karena talinya sudah tua". Kak Jang "Apa yang kau bicarakan? Kau adalah orang yang memeriksa talinya". Geon Wook "Apa kau mengatakan kalau aku yang memotong talinya secara sengaja?" Kak Jang "Aku tidak bilang begitu. Aku hanya khawatir. Saat melihatmu jatuh, aku seperti akan mati. Leherku sangat sakit hingga perlu diperban. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini dan mengganti alat-alat perlengkapan yang lebih baik. Asuransi kita juga sedang diperbarui jadi kita harus mendapat peraatan baru. Kami akan pulang jadi bagaimana denganmu? Geon Wook "pergilah duluan. Aku mau break dulu, baru kemuadian aku pergi". Kak Jang "Aku sudah memesan makanan di restoran sana, pergilah untuk makan di sana. Ya!!" Geon Wook tersenyum. Kemudian Kak Jang pergi. Da Lim kemudian mendekati Geon Wook.
Geon Wook berkata "Kami berdua hidup".
Da Lim "Aku minta maaf. Karena aku."
Geon Wook dengan tenang dan santai bertanya "Apa kau merasa lega?"
Da Lim "apa?"
Geon Wook tersenyum "kau bilang Choi hee Joo terus mengganggumu. Jadi, kau merasa lega?
Da Lim menjawab "ya"
Geon Wook "Apa kau mengharapkan keduanya mati?"
Da Lim "Tidak, aku melakukannya tanpa berpikir akibatnya. Itu benar"
Geon Wook berdiri "Kami berdua baik-baik saja"
Da Lim "Terima kasih"
Geon Wook menyerahkan sesuatu "Serahkan ini padanya"
Da Lim "Kepada siapa? untuk Choi Hee Joo? Bukankah aku mengatakan kalau dia jahat? Bukankah kau tidak menyukainya?"
Geon Wook diam saja. Saat bebalik pergi da Lim membuka kotak kecil itu. Ternyata di dalamnya adalah origami bangau buatan Geon Wook.
Di bandara, Jae In menelpon adikya Won In "hey Won In, Aku akan kembali ke Seoul". Won In terkejut "bukannya kau pergi ke pesta ulang tahun?". Jae In "tidak". Won In coba mengingat "siapa dia....., Hong Tae..?..... Ada apa? Lagipula, kau bilang kalau kau akan pergi bertemu pria grup Haishin itu". Jae In "itu tidak gampang". Di bandara yang sama, seorang petugas menghampiri seorang lelaki "Apa kau hong tae sung? kau menyewa mobilkan?" Ternyata lelaki itu adalah Hong Tae Sung yang sudah tiba di Jeju. Jae In tidak sadar berjalan melewatinya.
Di ruang makan mewah hotel, keluarga Hong berkumpul untuk merayakan ulang tahun Mone dan sekarang sedang menunggunya. Namun Tuan Uhm (tunangan Mone) hanya datang sendirian "Dimana mone?" tanya Ny. Shin. Tuan Uhm "Dia belum kembali?". Ny. Shin tercengang "Apa kau meninggalkan seorang gadis yang sedang sakit dan datang ke sini sendirian?". Tuan Uhm "Dia menyetir sendirian tanpa memberi tahu". Ny Shin "apa kalian bertengkar?". Tuan Uhm "Tidak". Tuan Hong "Apa yang terjadi. cepat telepon Mone".
Disebuah tempat berhutan dan jalanan yang sepi, tampak Mone yang duduk di kursi panjang sedang menggoreskan/menulis sesuatu di tanah sambil mendengarkan musik. Geon Wook lalu menghampiri dan duduk di sampingnya.

Geon Wook "Apa yang sedang kaulakukan?"
Mone "Tidak ada.... (melepas head set di telinganya) Geon Wook Oppa !! Apa kau sky diving hari ini?
Geon Wook "Hem" (ya)
Mone "Kau pergi dengan siapa?
Geon Wook "Seorang aktris"
Mone"choi hee joo?"
Geon Wook "ya"
Mone "Aku sangat tidak suka"
Geon Wook "Siapa? aku?"
Mone "Orang-orang dewasa.... Ulang tahunku jadi rusak"
Geon Wook "Jadi kau ulang tahun" lalu dia berbalik mencari-cari sesuatu kemudian berdiri mengambil 2 tangkai bunga berwarna pink yang tumbuh di belakang mereka. Lalu dia berlutut di hadapan Mone menyodorkan bunga itu sebagai hadiah.
Mone "Apa ini?"
Geon Wook "Kau bilang ini ulang tahunmu! Aku tidak tahu berapa umurmu. Apa dua cukup?
Mone "ini sangat murah" sambil tersipu malu.
Geon Wook tersenyum "Apa kau tak mau meniupnya?". Lalu Mone meniup bunga itu layaknya lilin ulang tahun. ((Ahhh.... I like this background song ^0^)). mereka saling senyum.

Tiba-tiba terdengar suara "apa yang kau lakukan disana?". Mone langsung berdiri "Kakak?". Ternyata dia adalah Tae Sung, dengan wajah kurang bersahabat dia berkata pada Geon Wook "Apa yang kau inginkan? apa yang kau lakukan pada adikku?". Lalu Mone pamitan dengan Geon Wook "Oppa, Maafkan aku. Aku pergi dulu". Geon Wook dan tae Sung saling memandang kemudian mereka pergi.
Geon Wook teringat hari saat dia diusir oleh keluarga Hong dan bertemu dengan Hong Tae Sung yang asli. Dia hujan-hujanan diluar rumah. Saat Tuan Hong keluar dan mengajak anaknya masuk, Geon Wook kecil yang basah kuyup menjawab "Ya, ayah". tapi ternyata yang diajak adalah anak yang di dalam mobil, sedangkan Geon Wook diabaikan. Tae Sung berbalik memandang Geon Wook, tapi Mone berkata "Ada apa Kak?". Tae Sung "Oh, Ini ulang tahunmu". Geon Wook kemudian mematahkan bunga di tangannya lalu dibuangnya.
Keluarga Hong berkumpul di ruang makan yang mewah untuk merayakan ulang tahun Mone. Dari luar Geon Wook sambil menggenggam pemantik api yang selalu dia bawa, Geon Wook memandangi keluarga itu dengan tatapan kebencian. Setelah selesai tiup lilin dan bersulang, Ny. Shin menasihati Mone "apakah kau tahu semua orang khawatir karena kau?". Tuan Hong "Mone, sekarang kau sudah berumur 20 tahun. Mulai sekarang, jangan buat kami khawatir". Mone "Ya". Taera "jika ini terjadi lagi, maka kau akan berurusan denganku". Tae sung "Apa kita akan makan atau tidak? Bahkan anjing tidak diganggu saat mereka makan". Lalu Tuan Hong berkata pada Tae Sung dengan lembut "ada apa denganmu? Jika kau akan datang seharusnya kau beri tahu kami...kenapa tiba-tiba?". "Aku yang memanggilnya" ujar Ny. Shin memotong. Tuan Hong "Jadi kau?". Ny. Shin "Bukankah dia keluarga kita juga? Kenapa kau selalu membuat dia putra yang kudapat di luar nikah? Aku yang memintanya untuk makan bersama". Tuan Hong "Hemmm, ayo makan". Sepertinya hubungan antara Tae Sung dan ibu tirinya kurang baik.
Tae sung kemudian memulai topik pembicaraan baru "apa dia tunanganmu?" Mone mengangguk diam. Tuan Uhm berdiri memberi hormat "Haloo". Tae Sung "Ayah, kau terlalu berlebihan. Bahkan jika dia anak tertua dari grup Chung Soo. Bagaimana bisa kau menyerahkan Mone pada pria setua dia? Bagaimana kalau sampai Mone lari? Kau tidak punya hati nurani". "Tae Sung" Taera menyela. "Ny. Shin ada apa denganmu? Kau berperilaku seperti preman yang tidak berpendidikan, rendahan sekali". Tae Sung "Apa darah bisa mengalir ke tempat lain? darah rendahan". Tuan Hong "Tutup mulutmu, diam dan makanlah atau pergi saja". Tae Sung "aku akan pergi dari sini, (memandang Mone) Selamat ulang tahun!". Mone "aku ikut denganmu".
Tuan Uhm mencoba mencegah Mone "Kau harus menyelesaikan makanmu". "Jangan sentuh aku" ujar Mone berusaha lepas dari Tuan Uhm. Taera "Mone !". Mone "Ini yang paling buruk...Aku tidak akan pernah mendapat pesta ulang tahun seperti ini". Setelah mereka pergi, Tuan Uhm pamit "maafkan saya, sebaiknya saya pergi...saya akan menyusul Mone". Tuan Hong "Pergilah". Ny. Shin "kau bilang kau khawatir padanya jadi aku menelponnya. Lihatlah ini. Dia belum berubah sedikitpun. Kau seharusnya biarkan dia sendiri". Tuan Hong "kau membiarkannya untuk hidup seperti itu? Bukankah dia putraku? saat dia dewasa, dia akan menjadi lebih baik". Ny. Shin "Saat dia dewasa? kau masih punya banyak harapan padanya.
Tae Sung pergi sendiri dengan mobil, tampak Geon Wook duduk di kursi pinggir jalan dengan tatapan dingin. Ketika anggota keluarga Hong yang lain Geon Wook berdiri di tepi jalan menatap mereka seperti melepas kepergian saja. Saat bertemu pandang dengannya, Taera "Jangan menatapnya, dia sudah membuatku kesal" kepada Mone. Taera teringat kejadian di atas gedung saat Geon Wook mengambil benang di baju Taera, Taera jadi memegang bagian depan bajunya. Dia mulai merasakan sesuatu yang asing di hatinya.
Dua detektif yang mengusut kasus bunuh diri Choi Sun Young menunggu seseorang yang dianggap sebagai pacar Choi Sun Young. Detektif Lee "dia tiba dari penerbangan menuju Seoul sekarang". Detektif Gwak menyodorkan foto pacar Sun Young yang ternyata adalah Tae Sung "Ini wajahnya, temukan dia dan jangan biarkan dia pergi. Tae Sung kemudian tiba di pintu keluar disaat yang sama Geon Wook juga tiba di Seoul. Lee "oh, bukankah itu dia? benarkan?". Mereka menghampiri Tae Sung "Ini kau kan?" memperlihatkan fotonya. Geon Wook berhenti sejenak dan berbalik. "Apa yang kalian inginkan?" tanya Tae Sung. "Ikut kami!" kata Detektif Gwak. Geon Wook tersenyum (menarik senyumnya ke arak kanan... khas Bi Dam dan Mi Shil ^^). Kemudian dia pergi.
Geon Wook kembali ke apartemennya. Di apartemennya itu ternyata ada ruang rahasia berisi lengkap data-data tentang HaiShin Group dan keluarga Hong. Disinilah dia merencanakan balas dendamnya. Didinding kamar itu tertempel foto-foto semua anggota keluarga Hong dan orang-orang yang berhuungan dengan mereka. Geon Wook menyalakan perekam pesan telepon, ternyata ada pesan dari temannya di luar negeri "Geon Wook, kukirimkan material yang kau pinta lewat email. Grup Haishin sedang melaksanakan konstruksi perusaahan kerajaan Kuwait bekerja sama dengan General Sparky, Jika kau ingin mencoba General Sparky... Hubungi aku". Rupanya pertemuan dengan Taera dan Mone sudah direncanakan Geon Wook sejak awal demi meluluskan rencananya.

Geon Wook pergi ke kamar mandi untuk membuka perban di tangannya. Saat menatap cermin, dia teringat pesta ulang tahunnya saat masih bersama keluarga Hong. "Happy birthday dear Tae Sung... Happy birthday to you" sebuah nyanyian selamat ulang tahun buat Geon Wook kecil. Namun semua berubah kala Tuan Hong menerima hasil tes DNA, dia memarahi anak buahnya "Anaknya tertukar? Kau bilang dia putraku Hong Tae Sung. Bagaimana sih kamu bekerja?.... "Lalu siapa dia? Apa si bisu itu menipuku?". Di tengah hujan lebat, Geon Wook kecil dilempar ke luar rumah beserta barang-barang dan anjingnya. Tuan Hong membentak "beraninya kau menipuku dan masuk ke rumah ini. Beraninya kau berbohong padaku!". Geon Wook menangis "aku bilang aku Tae sung, aku hong tae sung!". Tuan Hong "Siapa bilang kau adalah Tae Sung?". Geon Wook "Orang-orang mengatakan itu bahwa aku Hong Tae Sung. Mereka bilang aku Hong Tae Sung". Tuan Hong "Singkirkan dia !!!". Pintu ditutup. Geon Wook terus menggedor-gedor pintu sambil menangis kencang " buka pintuunya... !!aku Tae Sung...buka... bukakan!!". Geon Wook terus menunggu di luar kedinginan.
Malam harinya, mobil Tuan Hong tiba "tae Sung, apa yang kau lakukan?" kepada Tae Sung yang asli. Mendengar itu Geon Wook berdiri "Ya, Ayah". Tuan Hong kepada anak buahnya "Ya ampun, kau tidak mengembalikannya?. Anak buah Tuan Hong itu menjawab "Orang tuanya seharusnya sudah datang dan menjemputnya". Ny. Shin mengeluh "kenapa semua yang kau lakukan selalu...". Tuan Hong langsung berkata "Tae Sung, ayo masuk!". Tae Sung yang asli sejenak memandang Geon Wook kemudian mereka masuk meninggalkan Geon Wook. Geon Wook menyusul tapi dihalangi oleh anak buah Tuan Hong " Ibu...ibu.., aku akan melakukannya lebih baik. Ibu...". Pria itu mendorong Geon Wook hingga terlempar ke atas lemari kaca hingga membuat punggungnya luka. Ternyata inilah asal baret panjang di punggung Geon Wook. Geon Wook kesakitan, punggungnya berdarah terkena pecahan kaca.
Dia mengangkat Geon Wook dan memarahinya "Kenapa kau seperti lintah. Tunggulah sebentar. Ibu dan ayahmu akan menjemputmu". Geon Wook "Ayah dan ibuku yang sebenarnya? Lalu kenapa kau berbohong padaku?". Pria itu berkata "Aku akan membawakan obat untukmu". Geon Wook "Ayah dan ibuku yang sebenarnya akan datang kan? Benarkah ayah dan ibuku akan datang?". Geon Wook mengambil anjingnya dan berlari sambil berteriak "Mereka akan datang untukku!!". Pria itu berkata "Hey, kau mau kemana?".
Tae Sung dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi ". Tae Sung terlihat begitu syok karena mengetahui kekasihnya Sun Young telah bunuh diri. Detektif Gwak "Malam itu, apa yang kau lakukan setelah meninggalkan rumahmu?". Tae Sung diam dan pandangannya kosong "Kenapa tidak menjawab? Kenapa kau mematikan teleponmu?" Lalu datang seorang wanita memanggi Tae Sung "Oppa", dia mengaku teman Tae Sung. Dimalam itu mereka sedang bersama "kami bermain di tempatnya". Detektif Gwak "Apa yang kalian mainkan?". Wanita itu menjawab "Paman, kaupikir seorang laki-laki dan wanita akan belajar bersama di malam hari?".
Detektif Gwak memperlihatkan foto seorang Sun Young. Wanita itu mengenalinya "(sigh)...dia si jalang yang mengatakan aku murahan! Oppa, kau mengejarnya. Apakah kau ingat?". Tae Sung teringat kejadian malam itu ketika dia berciuman dengan teman wanitanya tersebut, kemudian Sun Young memergoki mereka. "kami sedang bermain, lalu wanita itu masuk dan merusak mood. Jadi aku pergi dan Oppa bilang kalau dia akan pergi ke luar (Jeju). Kupikir aku akan pergi dengannya jadi aku juga pergi ke bandara.....Oppa! Apa kau pergi dengan si jalang itu? Apa kau menyukainya?". Detektif Lee "Sial sekali, Ketua, sekarang game over kan? Waktu dia ke bandara, wanita itu bunuh diri". Detektif Lee menyalahkan Tae Sung karena membuat seorang wanita bunuh diri. Detektif Gwak meminta Tae Sung untuk memberi penghormatan pada Sun Young karena selain teman kerja dia tidak punya kerabat lain.
Tae Sung teringat saat dia memperkenalkan kekasihnya pada jamuan makan bersama keluarganya. Namun ternyata tangapan dari orang tuanya dingin.
Tae Sung "Kenapa kalian tidak bertanya apapun? apa tidak penasaran tentang pacarku? Namanya Choi Sun Young, sedikit lebih tua, dan dia lulus dari sekolah khusus. Dia bekerja dengan baik. Dia meneruskan pekerjaan di perusahaannya. (menatap ke Sun Young) Kau bilang kau adalah wakil sekarang, ya kan?"
Tuan Hong "Berhenti bicara yang tak perlu. Jika kau datang untuk makan, selesaikan saja makanmu"
Tae Sung "Kami datang untuk membicarakan pernikahan"
Taera "Tae Sung !"
Mone "tapi, bukankah ini terlalu tiba-tiba?"
Tae Sung "Juga...dia tidak punya orang tua. Mereka tidak begitu terkenal kan? Ya, dia ingin hidup bersama kerabat sanak saudara. Dia baik sekalikan?
Taera "Tae Sung!...Apa yang sedang kau bicarakan dengan dia sekarang? (Pada Sun Young) Maaf ya !"
Sun Young "tak apa, Noona"
Tae Sung "Dia tak akan terluka karena itu. Dia tidak punya kebanggaan. Iyakan?"
Sun Young berbisik pelan "Tae Sung-shi"
Tuan Hong "Berhentilah !"
Ny. Shin tersenyum "Ayo dengar ini hingga akhir. Aku ingin dengar apa yang ingin dia katakan.
Tae Sung "juga, dia mirip ibu"
Ny. Shin "Apa? Dia mirip denganku?"
Tae Sung "Kumohon dengarkan sampai aku selesai. Bukan ibu, tapi ibu kandungku"
Ny. Shin "Dimana ibu kandungmu? memangnya kau punya?"
Tae Sung "Lalu apa aku jatuh dari langit?"
Ny. Shin "Aku selesai makan. Tak apakan?"
Tuan Hong "Aku kehilangan selera juga" lalu mereka berdua pergi.
Merasa tidak enak, Taera berkata "aku akan membawakan teh" pada Sun Young dan meminta Mone untuk melihat So Dam. Kini tinggal Tae Sung dan Sun Young berdua "kau melihatnya kan? aku memang seperi ini kalau di rumah". Sun Young menasihati tae Sung agar tidak seperti ini dan mengerti perasaan keluarganya. Tae Sung menyuruhnya untuk tidak ikut campur karena tak tahu apa-apa "Apa kau menyukaiku? Apa kau mau menikah denganku?". Sun Young menjawab "Ya, karena kau seperti ini...karena kau seperti ini...(menggenggam tangan Tae Sung) Aku ingin disampingmu". Mendengar itu Tae Sung langsung marah dengan nada tinggi "Siapa bilang aku butuh orang seperti kau. Jika aku mengatakan ini, seharusnya kau mengerti. Kau pikir kenapa aku membawamu kemari? Jika aku menunjukkan ini apa dapat clue? Tapi apa? Tetap disampingku? Apa kau bodoh? Apa aku harus menjelaskan semuanya padamu?". Sun Young menggeleng "Tae Sung-shi". Taera tiba "Tae Sung!". Tae Sung tenang kembali "Jangan tunjukkan wajahmu lagi dihadapanku". tae Sung pergi dan Sun Young menangis.
Tae Sung mendatangi lokasi tempat kekasihnya meninggal. Di tempat itu masih tergambar sketsa posisi jatuh Sun Young. Petugas ingin membersihkan tempat itu. Tapi tae Sung meminta jangan di hapus. Lalu dia berlutut mengusap gambar itu sambil menangis sejadi-jadinya "Bukan ini, Sun Young!". Petugas itu menghampirinya, tae Sung berkata "Paman, ini bukan! Aku tidak menyuruhnya mati".

Di pinggir jalan (mungkin tidak jauh dari sana), Geon Wook memainkan pemantik apinya kemudian teringat lagi kenangannya menunggu orang tuanya yang tak kunjung datang. Geon Wook kecil dengan luka yang masih berdarah menunggu orang tuanya di pinggir jalan di tengah-tengah hujan lebat. Tiap mobil yang lewat dia hampiri kemudian berseru "Itu Ayah ! Ayah !" tanpa lelah (adegan yang bikin nangis (TT__TT)).
Sementara itu, orang tua Geon Wook masih di tengah perjalanan menyesali apa yang terjadi. Ibunya menangis sambil memandangi foto Geon Wook berkata "Maafkan aku nak!... Mereka mengambilnya dan berkata dia adalah anak mereka dan sekarang apa ini?... (kepada suaminya) Cepat ! Tae Sung-ku menunggu". Ayahnya juga menyesal dengan bahasa isyarat dia berkata " Mereka bilang akan membesarkan dia dengan baik! Jika mereka ingin mengembalikannya, kenapa mereka harus mengusirnya?". Ibu Geon Wook mendesak "Cepatlah!".
Malam masih hujan, dia terus berdiri setiap mobil lewat karena mengira itu mungkin ayahnya. Anjing Geon Wook berlari ke tengah jalan lalu tertabrak mobil. Disaat yang sama mobil orang tua Geon Wook juga mengalami tabrakan yang menewaskan keduanya. Dalam waktu seketikan Geon Wook kehilangan segalanya karena keluarga Hong hingga dia menjadi trauma dan bertekat menghancurkan keluarga itu.
Jae In tiba di Seoul. Saat makan bersama adiknya mereka menonton berita tentang kematian Choi Shun Young yang bunuh diri di daerah Gangnam. Won In berkata "Kau tahu, kecelakaan itu terjadi di hari yang sama kau kecelakaan. Ya ampun, dia mati karena pacar kayanya membuangnya. Kau juga dibung pacarmu hari itu (tertawa)". Jae In "Hey, Won In!" menegur Won In. "Sadarlah kak! Seperti angin liar yang terus bertiup, Jika kau terus mengejar pria kaya, itu juga akan terjadi padamu, OK?" Jae In teringat bahwa tempat saat dia menabrak seorang pria tidak jauh dari tempat bunuh diri itu "Hari yang aneh!". Won In menimpali "Kau juga bilang pria itu aneh. Kau bilang dia memakai baju yang robek. Mungkin dia terlibat dengan wanita yang bunuh diri itu?". Jae In menjatuhkan bangau kertas yang dia dapat di Jeju lalu teringat bahwa laki-laki yang dia tabrak memiliki bekas luka dipunngungnya "Ini aneh tapi aku sama sekali tidak takut".
Keesokan harinya, Won In lupa membawa dompetnya kemudian menghampiri seorang pria (Geon Wook) yang melamun di halte bis. Won In mencoba meminjam uang "Paman, apa ada sesuatu di seberang sana?...(mendekati Geon Wook) Paman, apa kau punya 1 dolar?" tapi Geon Wook tak menanggapi. Dia terus memandangi sesuatu di seberang sana. Won In mengambil uang di dompet Geon Wook lalu berkata "Aku akan mengembalikannya nanti" tapi Geon Wook tetap diam tak mengalihkan pandangannya. Di dalam bis, Won In melihat ke seberang karena penasaran apa yang dipandangi Geon Wook. Ternyata disana tampak sebuah gedung besar terpampang nama Haeshin Group.
Suatu pagi, Choi Hee Joo menunggu Geon Wook yang sedang jogging. Dia mengajak Geon WOok jalan dan pergi makan. Geon Wook menanggapinya dengan dingin. "Bangau kertas, kau tidak mengerti artinya?" kata Geon Wook lalu dia berlari lagi. "Apa itu? Surat? How cute!" ujar Hee Joo. Hee Joo menghampiri asistennya Da Lim sambil emosi "Hey, apakah kertas yang kau berikan padaku itu dari Shim Geon Wook? Apa kau menukarnya?". Da Lim bingung, kertas yang diberikan itu ternyata adalah cek uang yang diberikan Tuan Uhm pada Geon Wook saat menabraknya beberapa waktu lalu. "Well, kau tidak mungkin memperoleh uang seperti ini. Apa yang si brengsek (Geon Wook) ini lakukan? Berikan aku nomor telepon Geon Wook!".
Dia marah dan menghampiri Geon Wook yang tengah mandi di tempat latihan Stuntman "Apa maksudnya ini?" sambil menyodorkan cek itu. "Apa kau tidak bisa lihat? Aku mengembalikannya" kata Geon Wook yang sedang mandi (Luka di punggungnya jelas terlihat). Hee Joo "Mengembalikan apa?". Geon Wook "Sepeda motor dan aku baik-baik saja, jadi aku mengembalikan uang rumah sakit dan perbaikan. Atau kau bisa memberikannya ke Tuan Uhm atau kau bisa menyimpannya sendiri. Apa kau tak akan mengambilnya?". Di depan Geon Wook, Hee Joo menyobek cek itu sementara Geon Wook tetap cuek kemudian bersiul-siul setelah Hee Joo pergi. Mereka tak sadar bahaw Hyung Bum (rekan stuntman Geon Wook) mencuri dengar dan mengincar cek itu.
Di apartemennya, Tae Sung masih terpukul. Dia berhalusinasi teringat saat Sun Young membangunkannya dan mengajaknya makan masakan buatannya. Tae Sung pergi ke perusahaan Haeshin. Dia berhasil menerobos penjaga yang tidak mengenalnya sebagai anak direktur Hong. Sementara itu, Tuan Hong mendapat kabar dari asistennya (pria yang melempar Geon Wook hingga terluka) bahwa Tae Sung kesini. Tuang Hong "Biarkan saja. Oh iya, kapan Tae Kyung kembali?". Asisten "Direktur Hong Tae Kyun sedang bepergian ke Eropa dan akan kembali bulan depan, Pak!...Rencana untuk membangun taman bermain dengan robot-robot sebagai tema utama di Incheon. Uh, jika kita perhatikan proyek ini dan mengambilnya maka ini akan meningkatkan citra perusahaan, dan...". Tuan Hong "Oh begitu?". Tae Sung kemudian masuk ke ruang informasi. Lewat mikrofon dia berkata "Ayah, apa kau mendengar? Kau tahu siapa aku. Putramu, Hong Tae Sung. Tapi tidak ada satu pun di perusahaan sialan ini mengenalku. Jadi, aku ingi mengatakannya ke semua orang. Aku putranya! Ayah...". Petugas menyela lalu Tae Sung berteriak "Tunggu sebentar, aku lagi bicara!!!. Ayah... aku tahu kau menyuruhku jangan datang sampai aku menjadi orang. Aku akan pergi ke Jepang dan tak akan kembali. Jadi, hiduplah dengan baik."
Jae In yang datang ke perusahaan mengantarkan lukisan mendengarnya. Lalu Kyo Han bersama rekan kerja wanitanya melewati Jae In tanpa sadar. Jae In melihatnya dengan sedih (ini semakin menguatkan tekat Jae In untuk mengejar Hong Tae Sung). Tae Sung diamankan oleh kepala security. Asisten Tuan Hong berkata "Aku menyuruh kepala security untuk menenangkannya dan membawanya keluar". Tuan Hong tertawa senang "Itu benar! Kau (tae Sung) memang putraku. Itu benar, dasar tak berguna". Para security melempar Tae Sung keluar (andai mereka tahu siapa Tae Sung! ^^). Tae Sung berjalan kemudian duduk di sebuah kursi panjang. Dia membuka dompetnya kemudian memandangi fotonya bersama Sun Young.
Malamnya saat Jae In tiba di tangga menuju rumahnya. Berkas-berkas berjatuhan tertiup angin lalu dia bergumam sendiri "Kemana sekarang? Ah, benarkah...kemana kau akan pergi? Jika Hong tae Sung akan pergi maka kau akan pergi juga? hah...(melihat ke atas) apa bangau kertas akan jatuh lagi hari ini?". Jae In menatap lampu jalan layaknya bintang dia menggenggamnya "Aku dapat!"
Di tempat latihan, Hyung Bum membongkar pipa saluran air dari kamar mandi, kemudian memunguti potongan cek uang itu namun Kak Jang datang sehingga dia buru-buru pergi. Saat dia menyusun potongan cek itu ternyata berkurang satu. Kak Jang muncul dari belakang, ternyata dia memiliki sisa potongan cek itu dan menawarkan untuk membagi uang itu 50/50. Awalnya Hyung Bum menolak tapi apa boleh buat karena sudah ketahuan.
Mone sedang menyetir mobilnya. Saat berhenti di lampu merah, tiba-tiba dia dikagetkan seseorang yang membuka pintu mobilnya dan ternyata itu Geon Wook "Ah, kau menngagetkanku". Geon Wook "Mengapa tak kau kunci pintunya, itu berbahaya",lalu Mone tersenyum senang "Geon Wook Oppa!! bagaimana kau bisa tahu aku menyetir lewat sini" (OMG, is he stalker?? ^0^). Geon Wook mengambil sabuk pengaman "lampunya sudah berubah tuh!". Lalu mereka jalan. Lalu Geon Wook gantian menyetir, dia menunjukkan kelihaiannya menyetir mobil melaju dengan kencang di jalan. Mone terkesan dibuatnya. Jae In tak sengaja melihat Mone bersama Geon Wook. Jae In merasa mengenali pria itu.
Geon Wook diajak Mone ke kampusnya. "Oppa, kau sangat keren. Kita masih punya waktu 20 menit. Aku akan menceritakan tentang kau dengan teman-temanku. Sekolahku baguskan? kau pernah kuliah dimana? (Geon Wook diam) kau tidak kuliah? Kakakku juga tidak menyelesaikan kuliahnya. Kakak yang kau jumpai waktu itu". Seketika mood Geon Wook berubah, "Aku pergi". Mone bingung apa dia salah bicara.
Jae In datang ke rumah keluarga Hong. Ny. Shin tampak puas dengan topeng yang dibawa Jae In. Taera bertanya "Kau tampak dekat dengan Mone. bagaimana kau mengenalnya?". Jae In "Ny. Shin memintaku mengajarkan seni pada Mone.". Ny. Shin "Saat libur musim dingin lalu, Mone dan Jae In kukirim untuk tur seni ke Eropa selama 1,5 bulan sehingga mereka jadi akrab. Kau saat itu ke New York kan?". Taera "Ya benar". Jae In "Mone pergi keluar?". Ny. Shin mengatakan kalau Mone pergi latihan di studio tempat dia kursus seni dan musik. Dia sering ke sana bila bosan. Disana banyak tergantung karya seniman Choi Cheol Min. Ny Shin menyuruh Jae In mengambil karya itu ke galeri "Nyonya Choi sedang mencarinya, jika dia menyukainya maka aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah". jae In terlihat senang dan pamit pergi.
Ny. Shin "Tuan Uhm mau datang. Apa aku harus memanggil Mone?". Taera "tak perlu, aku akan mengantarnya ke studio...Tapi, dia (Jae In) putri dari keluarga mana?". Ny. Shin "Bukan orang penting. Dia sangat pintar. Aku bilang satu, maka dia langsung mengerti dua dan tiga. Terutama, dia juga tahu diri. Dia tidak pernah melewati batas"
Jae In mengambil beberapa lukisan di studio lalu dia ngobrol dengan Mone dan memberikan hadiah boneka. "Apa kau menyukainya? Aku merasa tidak nyaman karena hadiah aneh yang kuberikan saat di Jeju". Mone "Aku sangat menyukainya". Dia mengungkapkan bahwa dia iri dengan Mone karena begitu beruntung dan dapat melakukan apapun. Mone "Tapi kadang aku harus melakukan sesuatu yang tak kuinginkan". Jae In "Apa itu?". Mone "Nanti kuceritakan... Kenapa kau iri? Justru aku yang iri padamu". Jae In tertawa "Iri padaku? Aku baru pertama kali mendengar ada yang iri padaku. Lucu!". Mone melihat jam sepertinya dia aja janji dengan seseorang. Jae In menyadarinya "Aku akan pergi...Aku tadi melihatmu mengemudi dengan seorang pria. Dia tidak terlihat seperti Tuan Uhm. Siapa dia?". Mone "Huh? Pria? Oppa!!" (Oppa : kakak). Jae In "Kakak? kakakmu yang lebih muda? kudengar dia akan pergi ke Jepang". Mone "dia tidak pergi ke Jepang". Jae In "Oh, jadi dia tidak pergi". Kemudian Jae In pamit pergi. Saat ke luar studio Jae In melihat Geon Wook yang dia kira sebagai Tae Sung masuk ke studio.
Mone sedang menari balet. Saat Geon Wook tiba dia sangat senang dan mengajak menari bersama.Namun bell berbunyi, tampak taera dan Tuan Uhm di monitor. Mone bergegas menyuruh Geon Wook bersembunyi di ruang ganti. Mereka masuk karena pintu tidak dikunci. Taera "Mone, apa kau sedang latihan?". Mone "Ya". Mone "Kenapa kalian datang tiba-tiba?". Taera "Dia ingin bertemu denganmu. Jadi aku mengantarnya". Tuan Uhm ingin mengajak Mone makan malam. Taera penasaran melihat Mone yang gugup "Ada apa denganmu?". Mone "Kenapa? Tidak ada apa-apa?"
Mone menyiapkan minuman, Tuan Uhm berkata "Dia terlihat tidak nyaman karena aku datang aku gagal membuatnya surprise". Taera "Mone surprise kok!...(Pada Mone) Apakah kau latihan? Kupikir kau tidak ada pelajaran hari ini". Mone lalu menumpahkan jusnya. Mone mengajak mereka keluar. Lalu terdengar suara dari ruangan tempat Geon Wook bersembunyi (Kayaknya sii Geon Wook sengaja ^^). Taera curiga. Mone memecahkan gelasnya hingga tangannya terluka. Saat Taera ingin di depan kamar itu, Geon Wook membuka pintu. Taera terkejut seperti terkesima. Geon Wook "(memandang taera) Kita bertemu lagi.... Mone, kau tidak punya harmonika? lain kali siapkan harmonika?" lalu dia pergi. Tuan Uhm bertanya "Siapa dia?" (Wajar merasa tidak nyaman karena Geon Wook lebih ganteng ^^). Mone "Guruku, guru harmonika"

Tae Ra tak percaya begitu saja "kalian disini saja. aku mau bertemu guru musik itu. Dia mengejar Geon Wook (yang dengan santai bersiul) sampai ke depan lift "Apa yang terjadi? kenapa kau berada di studio Mone?". Geon Wook "Seperti yang kau dengar...". Taera menyela "Kau mau aku percaya kalau kau adalah guru harmonika Mone?. Geon Wook "Itu benar, bodoh kalau kau mempercayainya". Taera "Siapa kau? Mengapa kau selalu berada di sekitar Mone?". Geon Wook "Karena aku ingin bertemu denganmu" (keluar deh jurus maut Geon Wook ^^ mulai) membuat Tae ra kaget. Geon Wook "Tidak mudah melupakan orang yang menyakitimu". Taera "menyakiti?". Geon Wook menunjukkan pipinya yang pernah ditampar Taera "Sejak itu aku ingin bertemu denganmu... (tersenyum) kau tak akan salah paham dengan apa yang aku katakan kan?" (Dia diambung kemudian dihempas lagi). Taera mencoba menampar Geon Wook tapi ditangkisnya lalu digenggamnya "lepaskan aku, lepas!". Geon Wook "Hangat".
Lalu Mone datang "Kakak (Taera)". Taera menyembunyikan tangannya ke belakang "Kubilang jangan keluar". Mone "Jangan berpikir yang aneh...(Pada Geon Wook) Oppa!!". Geon Wook "Aku pergi dulu". Taera menarik tangan Mone "Ayo pergi", tapi Mone menolak. Dia mengejar Geon Wook masuk ke dalam lift. Taera mencoba mengejar mereka. Geon Wook "Kau tak perlu ikut masuk ke sini". Taera "Aku tidak tahu kenapa kakakku selalu marah ketika bertemu kau. Biasanya dia tidak seperti itu".
Geon Wook mengalihkan topik pembicaraan "Pria itu, dia cukup terkenal. Dia adalah Uhm Sae Moo dari grup Chung Soo kan?". Mone "Ya, maafkan aku". Geon Wook "tak apa, lagipula kita tidak jadian atau apapun" (Geon Wook seolah-olah menunjukkan rasa cemburunya). Geon Wook memencet tombol lift "Aku pergi duluan, kembalilah". Geon Wook berjalan keluar lalu berbalik "Mone, carilah pria yang baik, pria yang hanya melihatmu" (karena Uhm Sae Moo berselingkuh dengan Choi Hee Joo). Mone "Oppa!!". Geon Wook melihat tangan Mone yang berdarah karena pecahan kaca lalu menggenggamnya. Geon Wook ingin menghisapnya tapi tidak jadi "Aku tidak boleh melakukan ini. Maaf...suruh dia membalutnya" Geon Wook tersenyum lalu berbalik.

Mone mengikuti Geon Wook. Geon Wook melihat tanda lift yang sedang turun "Kembalilah". Pintu lift tertutup, lalu Mone membukanya kembali."Jangan pergi" lalu memeluk Geon Wook. Geon Wook tersenyum, tiba-tiba Taera muncul dan tercengang melihat Mone memeluk Geon Wook. Geon Wook pun memandang Taera dan sengaja membalas memeluk Mone untuk memanas-manasinya (sepertinya dia sudah merencanakan ini). Taera menarik Mone menuju lift meninggalkan Geon Wook dengan buru-buru dan hingga lift tertutup Geon Mook terus menatap Taera.
Jae In duduk di cafe di seberang studio. Dia memikirkan orang yang dilihatnya bersama Mone yang dia kira Hong Tae SUng (Mikirin Hong Tae Sung mulu, ga kapok ya ^^). Jae In bergumam "Kenapa dia melakukan itu (teriak-teriak di rung informasi) jika dia tidak pergi ke Jepang?". Dia lalu melihat Geon Wook keluar dari studio dan buru-buru membeli minuman "american cafe" lalu bergegas keluar. Jae In mengumpulkan keberaniannya untuk mencegat Geon Wook dengan pura-pura tidak sengaja menubruknya dan menumpahkan minumannya "Oh, ya ampun. Anda tak apa? Maafkan aku. Maaf....Anda Hong Tae Sung?". Geon Wook bingung "Huh?". Jae In "Anda Hong tae Sung kan? Hallo!" sambil tersenyum. Geon Wook "Siapa?". Jae In menunjukkan kartu namanya "Ini. Saya Moon jae In. Aku pernah melihatmu mengemudi dengan Mone. Dia bilang kau adalah kakaknya...". Geon Wook "Mone bilang begitu?". lalu tersenyum Jae In "Ya, aku bertemu denganmu di banyak tempat... Ehm, Apa yang harus kulakukan?" sambil merasa tidak nyaman melihat baju Geon Wook yang kotor "Kemejamu basah semua, sebaiknya cepat dibersihkan". Geon Wook "tak apa". Geon Wook pergi dan Jae In menatapnya pergi dari belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar